Saturday, August 24, 2013

Cara Membuat Kabel Jaringan UTP Straight atau Cross

Cara Membuat Kabel Jaringan UTP Straight atau Cross
Kali ini saya repost dari sahabat blogger yang kebetulan juga saya ingin tahu cara membuat/ Mengkrimping Kabel RJ45 dan Urutan Kabel Straight & Cross untuk bisa membuat jaringan pada komputer yang terbuhung secara online ke internet/lokalSelain bermanfaat bagi saya dan anda juga yang ingin belajar membuat kabel jaringan lan sendiri. Ikuti saja langkah – langkahnya dibawah ini.

Sebelum memulai, tentu kita harus punya alat untuk mengkrimping seperti : 
·         Tank Crimping
·         Kabel UTP
·         Konektor RJ-45

·         Cable Tester

http://www.panduan.ptmko.co.id/wp-content/uploads/2013/01/Cara-Mengkrimping-300x90.png
Tank Crimping

Tank krimping adalah alat untuk memotong kabel UTP dan untuk menjepit ujung konektor,dan ini sangat penting sekali bagi kita yang ingin belajar cara mengkrimping kabel,alat ini bentuknya hampir sama dengan Tank biasa yang sering kita lihat atau temui. Dan di bawah ini adalah gambar tank crimping :
http://www.panduan.ptmko.co.id/wp-content/uploads/2013/01/Tang-Krimping.jpg

Kabel UTP
Kabel UTP perlu kita gunakan untuk saling menyalurkan jaringan internet,dan di dalam kabel UTP ini di dalamnya ada 8 helai kabel kecil yang berwarna-warni,dan ini warna kabel kecil yang ada di dalam kabel UTP :
http://www.panduan.ptmko.co.id/wp-content/uploads/2013/01/kabel-utp.jpg

URUTAN-URUTAN KABEL UTP (Straight dan Cross):
Berikut ini adalah urutan pengabelan Straight :
http://www.panduan.ptmko.co.id/wp-content/uploads/2013/01/Kabel-RJ45-Straight-172x300.png
Ujung A
1. Putih Orange
2. Orange
3. Putih Hijau
4. Biru
5. Putih Biru
6. Hijau
7. Putih Coklat
8. Coklat

Ujung B
1. Putih Orange
2. Orange
3. Putih Hijau
4. Biru
5. Putih Biru
6. Hijau
7. Putih Coklat
8. Coklat
Berikut ini adalah urutan pengabelan Cross :
http://www.panduan.ptmko.co.id/wp-content/uploads/2013/01/Kabel-Rj45-Cross-172x300.png
Ujung A
1. Putih Orange
2. Orange
3. Putih Hijau
4. Biru
5. Putih Biru
6. Hijau
7. Putih Coklat
8. Coklat
Ujung B
1. Putih Hijau
2. Hijau
3. Putih Orange
4. Biru
5. Putih Biru
6. Orange
7. Putih Coklat
8. Coklat

Konektor
Konektor adalah peripheral yang kita pasang pada ujung kabel UTP tujuanya agar kabel dapat kita pasang pada port LAN.
http://www.panduan.ptmko.co.id/wp-content/uploads/2013/01/Konektor-RJ45.jpg
Kita harus mempunyai konektor RJ-45 untuk dipasangkan pada ujung kabel UTP. dan alat ini sangat berguna sekali.
Cable Tester
Cable Tester adalah alat untuk menguji hasil krimpingan kita,tapi kalau krimpingan kita salah maka lampu di Cable Tester ini tidak akan menyala dan kalau hasil krimpingan kita sudah benar maka lampu di Cable Tester akan menyala dengan otomatis,jadi alat ini sangan berguna bagi kita untuk mengetahui hasil krimpingan kita,di bawah ini contoh gambar Cable Tester:
http://www.panduan.ptmko.co.id/wp-content/uploads/2013/01/Kabel-Tester.jpg
Praktek membuat kabel Straight
·         Kupas bagian ujung kabel UTP, kira-kira 2 cm

·         Buka pilinan kabel, luruskan dan urutankan kabel sesuai standar TIA/EIA 368B

·         Setelah urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung kabel,

·         Masukan kabel yang sudah lurus dan sejajar tersebut ke dalam konektor RJ-45, dan pastikan semua kabel posisinya sudah benar.

·         Lakukan crimping menggunakan crimping tools, tekan crimping tool dan pastikan semua pin (kuningan) pada konektor RJ-45 sudah “menggigit” tiap-tiap kabel.

·         Setelah selesai pada ujung yang satu, lakukan lagi pada ujung yang lain

·         Langkah terakhir adalah menge-cek kabel yang sudah kita buat tadi dengan menggunakan LAN tester, caranya masukan masing-masing ujung kabel (konektor RJ-45) ke masing2 port yang tersedia pada LAN tester, nyalakan dan pastikan semua lampu LED menyala sesuai dengan urutan kabel yang kita buat.

·         Dibawah ini adalah contoh ujung kabel UTP yang telah terpasang konektor RJ-45 dengan benar, selubung kabel (warna biru) ikut masuk kedalam konektor, urutan kabel dari kiri ke kanan (pada gambar dibawah ini urutan pin kabel dimulai dari atas ke bawah).
http://www.panduan.ptmko.co.id/wp-content/uploads/2013/01/Kabel-Straight-yang-benar-300x105.jpg
Demikian penjelasan Cara mengkrimping kabel RJ45, Urutan kabel Straight & Cross, dan juga praktek pemasangan kabel Straight. Semoga bermanfaat bagi anda-anda semua

menentukan jumlah subnetting, jumlah host, dan jumlah blok subnetting

Cara Menghitung Subnetting Dengan Cepat

ricky ginanjar  | 03.41 | 
Ip Address , networking

Cara menghitung IP ADDRESS 
IP ADDRESS


IP Address merupakanalat yang digunakan agar paket data dapatmencapaitujuan. Di dalamJaringan, pengirimansuatupaket data membutuhkanalamatsebagaiidentitassuatu data akandikirimkan (Destination Address) danberasal (Source Address). 

Agar uniksetiap computer yang terkoneksike Internet diberialamat yang berbeda.Alamatinisupayaseragamseluruhduniamakapemberianalamat IP address diseluruhduniadiberikanolehbadaninternasional Internet Assigned Number Authority (IANA), dimana IANA hanyamemberikan IP address Network ID nyasajasedangkan host ID diaturolehpemilik IP address tersebut. Contoh IP address untuk cisco.com adalah 202.93.35.9 untuk www.ilkom.unsri.ac.id dengan IP nya 202.39.35.9



Alamat yang unikterdiridari 32 bit yang dibagidalam 4 oktet (8 bit)
00000000  . 00000000  . 00000000 . 00000000
o 1                   o 2                   o 3       o 4

Ip address dibagimenjadi 2 bagianyaitu Network ID dan Host ID,
Network ID yang akanmenentukanalamatdalamjaringan (network address), sedangkan Host ID menentukanalamatdariperalatanjaringan yang sifatnyaunikuntukmembedakanantarasatumesindenganmesinlainnya. Ibaratkan Network ID Nomorjalandanalamatjalansedangkan Host ID adalahnomorrumahnya
IP address dibagimenjadikelasyaitu ;
1. Kelas A ( 1-126)
2. Kelas B ( 128 – 192)
3. Kelas C ( 192 – 223)
4. Kelas D (224 – 239)
5. Kelas E (240 – 255)


IP Address Private & Public
Jumlah IP Address sangatterbatas, apalagijikaharusmemberikanalamatsemua host di
Jaringan Local Area Network (LAN). 
Sehinggaperludilakukanefisiensidalampenggunaan IP Address.Konsep  subnetting IP
Address merupakanteknik yang umumdigunakan di Jaringan Internet untukefisiensialokasi IP
Address dalamsebuahjaringan. 
SelainKonsepSubnetting, cara lain adalahdenganmengalokasikanbeberapa IP Address
khusus yang digunakanuntuklingkungan LAN dikenaldengan IP  Private. Sedangkan IP
Address yang dapatdikenal di Internet dikenaldengan IP Public.

IP Private antara lain adalah :
ß  Class A: 10.0.0.0/8
ß  Class B: 172.16.0.0/16 s/d 172.31.0.0/15
ß  Class C: 192.168.0.0/24 s/d 192.168.255.0/24






PenghitunganSubnetting
Padahakekatnyasemuapertanyaantentangsubnettingakanberkisar di empatmasalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, danAlamat Host- Broadcast. Penulisan IP addressumumnyaadalahdengan 192.168.1.2. Namunadakalanyaditulisdengan 192.168.1.2/24, apainiartinya? Artinyabahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lhokokbisasepertiitu?Ya, /24 diambildaripenghitunganbahwa 24 bit subnet mask diselubungdenganbinari 1. Ataudengan kata lain, subnet masknyaadalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsepini yang disebutdengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkanpertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Subnet Mask
Nilai CIDR
255.128.0.0
/9
255.192.0.0
/10
255.224.0.0
/11
255.240.0.0
/12
255.248.0.0
/13
255.252.0.0
/14
255.254.0.0
/15
255.255.0.0
/16
255.255.128.0
/17
255.255.192.0
/18
255.255.224.0
/19
Subnet Mask
Nilai CIDR
255.255.240.0
/20
255.255.248.0
/21
255.255.252.0
/22
255.255.254.0
/23
255.255.255.0
/24
255.255.255.128
/25
255.255.255.192
/26
255.255.255.224
/27
255.255.255.240
/28
255.255.255.248
/29
255.255.255.252
/30
 SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Ok, sekarangmarilangsunglatihansaja. Subnettingsepertiapa yang terjadidengansebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid.Jadikitaselesaikandenganurutansepertiitu:
1.   Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalahbanyaknyabinari 1 padaoktetterakhir subnet mask (2 oktetterakhiruntukkelas B, dan 3 oktetterakhiruntukkelas A). JadiJumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2.   Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalahadalahkebalikandari x yaitubanyaknyabinari 0 padaoktetterakhir subnet. Jadijumlah host per subnet adalah 26 - 2 = 62 host
3.   Blok Subnet = 256 - 192 (nilaioktetterakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnyaadalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4.   Bagaimanadenganalamat host dan broadcast yang valid? Kita langsungbuattabelnya. Sebagaicatatan, host pertamaadalah 1 angkasetelah subnet, dan broadcast adalah 1 angkasebelum subnet berikutnya.
Subnet
192.168.1.0
192.168.1.64
192.168.1.128
192.168.1.192
Host Pertama
192.168.1.1
192.168.1.65
192.168.1.129
192.168.1.193
Host Terakhir
192.168.1.62
192.168.1.126
192.168.1.190
192.168.1.254
Broadcast
192.168.1.63
192.168.1.127
192.168.1.191
192.168.1.255
 SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B
Berikutnyakitaakanmencobamelakukansubnettinguntuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang bisadigunakanuntuksubnetting class B adalahsepertidibawah. Sengajasayapisahkanjadidua, blok sebelahkiridankanankarenamasing-masingberbedateknikterutamauntukoktet yang “dimainkan” berdasarkanbloksubnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranyasamapersisdengansubnetting Class C, hanyabloksubnetnyakitamasukkanlangsungkeoktetketiga, bukanseperti Class C yang “dimainkan” di oktetkeempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktetkeempat, tapisetelahselesaioktetketigaberjalanmaju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
Subnet Mask
Nilai CIDR
255.255.128.0
/17
255.255.192.0
/18
255.255.224.0
/19
255.255.240.0
/20
255.255.248.0
/21
255.255.252.0
/22
255.255.254.0
/23
255.255.255.0
/24
Subnet Mask
Nilai CIDR
255.255.255.128
/25
255.255.255.192
/26
255.255.255.224
/27
255.255.255.240
/28
255.255.255.248
/29
255.255.255.252
/30
Ok, kitacobaduasoaluntukkeduatekniksubnettinguntuk Class B. Kita mulaidari yang menggunakansubnetmaskdengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berartikelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
1.   Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalahbanyaknyabinari 1 pada 2 oktetterakhir. JadiJumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2.   Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalahadalahkebalikandari x yaitubanyaknyabinari 0 pada 2 oktetterakhir. Jadijumlah host per subnet adalah 214 - 2 = 16.382 host
3.   Blok Subnet = 256 - 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnyaadalah 0, 64, 128, 192.
4.   Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
172.16.0.0
172.16.64.0
172.16.128.0
172.16.192.0
Host Pertama
172.16.0.1
172.16.64.1
172.16.128.1
172.16.192.1
Host Terakhir
172.16.63.254
172.16.127.254
172.16.191.254
172.16.255.254
Broadcast
172.16.63.255
172.16.127.255
172.16.191.255
172.16..255.255
Berikutnyakitacobasatulagiuntuk Class B khususnyauntuk yang menggunakansubnetmask CIDR /25 sampai /30.Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa: 172.16.0.0 berartikelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
1.   Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
2.   Jumlah Host per Subnet = 27 - 2 = 126 host
3.   Blok Subnet = 256 - 128 = 128. Jadilengkapnyaadalah (0, 128)
4.   Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
172.16.0.0
172.16.0.128
172.16.1.0
172.16.255.128
Host Pertama
172.16.0.1
172.16.0.129
172.16.1.1
172.16.255.129
Host Terakhir
172.16.0.126
172.16.0.254
172.16.1.126
172.16.255.254
Broadcast
172.16.0.127
172.16.0.255
172.16.1.127
172.16.255.255

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Kalausudahmantabdanpaham, kitalanjutke Class A. Konsepnyasemuasamasaja. Perbedaannyaadalah di OKTET manakitamainkanblok subnet. Kalau Class C di oktetke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktetterakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktetterakhir).Kemudian subnet mask yang bisadigunakanuntuksubnetting class Aadalahsemua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita cobalatihanuntuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
1.   Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
2.   Jumlah Host per Subnet = 216 - 2 = 65534 host
3.   Blok Subnet = 256 - 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
4.   Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
10.0.0.0
10.1.0.0
10.254.0.0
10.255.0.0
Host Pertama
10.0.0.1
10.1.0.1
10.254.0.1
10.255.0.1
Host Terakhir
10.0.255.254
10.1.255.254
10.254.255.254
10.255.255.254
Broadcast
10.0.255.255
10.1.255.255
10.254.255.255
10.255.255.255
Catatan: Semuapenghitungan subnet diatasberasumsikanbahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitungsecara default. Bukuversiterbaru Todd Lamledanjuga CCNA setelah 2005 sudahmengakomodasimasalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidakmemasukkannyasecara default (meskipun di kenyataankitabisamengaktifkannyadengan command ip subnet-zeroes), sehinggamungkindalambeberapabukutentang CCNA sertasoal-soal test CNAP, andamasihmenemukanrumuspenghitunganJumlah Subnet = 2x - 2
KonsepSubnetting
TujuanSubnetting:
ß  Menghematpenggunaan IP Public.
ß  Mengurangitingkatkongesti (kemacetan) komunikasi data didalamJaringan.
ß  Mengatasiperbedaan hardware dan media fisik yang digunakandalamsuatu network.
ß  Memecah Broadcast Domain.

Proses subnettingadalah 
“memindahkan” ataumenggesergarispemisahantarabagian network danbagian host dari
suatu IP Address. 

Beberapa bit daribagian host-ID dialokasikanmenjadi bit tambahanpadabagian network-ID.
Network Address padasatuJaringan Tunggal dipecahmenjadibeberapasubnetwork. 

Proses Subnettingdapatmembuatsejumlah network tambahandenganmengurangijumlah
maksimum host yang adadalamtiap network tersebut.....


Semoga bermanfaat ya gan.....  :)